Cari Blog Ini

Senin, 04 Februari 2013


Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
         Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "ETIKA ISLAM”.
         Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua ,Bapak Pembantu Rektor dan terutama bapak Fajar (selaku penangung jawab bahasa indonesia) yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pemba

















Daftar Isi


HALAMAN JUDUL........................................................................................ i       
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN                   1
            1.1  Latar Belakang..............................................................................
            1.2  Rumusan Masalah ……………………………………………….
            1.3  Tujuan…………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................
2.1  Pengertian Etika Islam..................................................................
2.2  Metode untuk merubah akhlaq…………………………………...
2.3  Kriteria Akhlaq……………………………………………….…..
BAB 3 PENUTUP............................................................................................
 3.1   Kesimpulan.................................................................................
             3.2   Saran............................................................................................
 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................










BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
                    Etika atau moral merupakan suatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan.Etika dalam Islam bertindak sebagai rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok,etika yang sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggota-anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan .
                    Secara persial Al-Ghozali termasuk filosof dan sekaligus sufi besar dalam Islam,maka pendidikan atau etika menurutnya yaitu mengarah pada reaksi tujuan dari keagamaan akhlak,dimana keutamaan dan pendekatan kepada Allah merupakan tujuan paling penting dalam pendidikan,karena akhlak yang baik merupakan sifat Rasulullah SAW.

B.Rumusan Masalah
                    Berdasarkan uraian-uraian di atas,maka timbul beberapa pertanyaan yaitu:

1.Apa pengertian dari etika?
          2.Apa itu etika menurut Islam?
          3.Jenis-jenis trend pendidikan Islam!
          4.Kewajiban seorang pendidik dan peserta didik!

C.Tujuan
                    Dimulai dari rumusan masalah tersebut,maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk:

a.Mengetahui etika Islam
          b.Mengetahui trend-trend pendidikan Islam
          c.Mengetahui kewajiban seorang pendidik dan peserta didik
          d.Menambah wawasan penulis

















BAB 2
PEMBAHASAN

A.Pengertian
                    Etika adalah sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan atau hal yang terpuji yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
                    Menurut Imam Al-Ghozali etika atau akhlak memeiliki empat makna yaitu:

          1.Perbuatan baik dan buruk
          2.kemampuan untuk melakukan keduanya
          3.kemampuan untuk mengetahui keduanya
          4.kecenderungan jiwa kepada perbuatan baik dan buruk

                    Teori Al-Ghozali ini sejalan dengan empat teori keutamaan yang diserukan oleh Plato yaitu:

a.Hikmah kebijaksanaan
          b.Kebranian
          c.Kesucian dan
          d.keadilan

                    Al-GHozali menerima adanya kemungkinan perubahan etika, dan bahkan beliau mengkritik pandangan orang yang mengnggap bahwa etika tidak dapat berubah dan bahwa etika sejalan dengan akumulasi karakter dan etika adalah cermin dari batin dan bahwa mujahhadah dalam pandangan mereka adalah sesuatu yang tidak bermanfaat.
                    Al-Ghozali pun menolak pendapat orang yang mengatakan bahwa akhlak tidak dapat berubah karena tabiat itu tidak bisa berubah dengan mengemukakan dua argument yaitu:

          1.Al-khuluq adalah bentuk batin sebagaimana al-khulqu adalah bentuk dhahir.
          2.Kebaikan akhlak itu hanya melenyapkan syahwat dan emosi.

                    Dan iapun berpendapat seandainya akhlak tidak mengalami perubahan,maka wasiat,nasehat,dan pendidikan tidak berarti apa-apa,padahal Rasulullah SAW. Mengatakan “Perbaikilah akhlak kalian”, jadi menurut Al-Ghozali akhlak mengalami perubahan atau dengan kata lain akhlak dapat diperoleh melalui proses belajar dan dapat pula diubah melalui proses belajar yaitu dengan mendorong jiwa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dituntut oleh akhlak yang dimaksud.

B.Metode untuk merubah akhlak
                    Sekalipun manusia di karuniai akal yang menjadi sarana untuk berfikir dan merenung tentang tujuan hidup di dunia,tetapi tetap saja ada diantara mereka yang lebih meperturutkan hawa nafsunya,sehingga lambat dalam menerima kebenaran dan nasehat,oleh karena itu Al-Ghozali membagi manusia dalam hal yang merubah akhlak menjadi empat tingkatan yaitu:

          1.Orang lalai yang tidak bisa membedakan antara hak dan bathil,yang bagus dari yang jelek,bahkan dia tetap berada dalam fitrahnya yang terbatas dari keyakinan,ini adalah hal yang paling mudah diobati,ia hanya butuh bimbingan dan motifasi yang mendorongnya untuk mengikuti nasehat.
          2.Orang yang mengetahui keburukan dari suatu yang buruk,tetapi dia belum membiasakan amal sholeh,bahkan amalannya yang buruk di perhias seolah-olah daik.
          3.Orang yang meyakini bahwa yang buruk itu adalah benar dan bagus.
          4.Orang yang tumbuh di atas keyakinan yang rusak dan terdidik dalam mengamalkan keyakinannya tersebut,dia melihat keutamaannya dalam banyaknya kejahatan,pembantaian nyawa manusia,dan berbangga-bangga dengan kerusakannya,dan dia menganggap itulah yang bisa mengangkat kedudukannya.
                    Al-Ghozali mengemukakan “kondisi badan yang umum adalah yang normal.Perut terancam bahaya karena makanan-makanan,keinginan-keinginan dan berbagai kondisi.Demikian pula,semua anak kecil dilahirkan dalam keadaan fitri,tetapi kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Nasrani,Yahudi,dan Majusi,atau dengan kata lain,melalui proses pembiasaan dan pendidikan,maka kenistaan-kenistaan diperoleh.

C.Kriteria akhlak
                    Al-Ghozali memberikan kriteria terhadap akhlak yaitu,bahwa akhlak harus menetap dalam jiwa dan perbuatan itu muncul dengan mudah tanpa memerlukan penelitian terlebih dahulu.Dengan kedua kriteria tersebut,maka suatu amal itu memiliki korespondensi dengan faktor-faktor yang saling berhubungan yaitu:
          Perbuatan baik dan keji,mampu menghadapi keduanya,mengetahui tentang hal itu.
                    Akhlak bukan merupakan perbuatan,kekuatan,dan juga bukan ma’rifah.Yang lebih sepada dengan akhlak adalah haal atau keadaan atau kondisi dimana jiwa mempunyai potensi yang bisa memunculkan diri padanya menahan atau memberi.Jadi akhlak itu ibarat dari keadaan jiwa dan bentuknya yang bathiniah.Di satu sisi,pendapat Al-Ghozali ini mirip dengan apa yang di kemukakan oleh Ibnu Maskawiah dalam Tahdzib Al-akhlak.
Tokoh filsafat etika yang hidup lebih dahulu ini menyatakan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang bentuknya bathiniah.


Seorang pendidik dituntut memiliki beberapa sifat keutamaan   yang menjadi kepribadiannya. Di antara sifat-sifat tersebut adalah:
1.Sabar dalam menangggapi pertanyaan murid.
2.Senantiasa bersifat kasih, tanpa pilih kasih (objektif).
3.Duduk dengan sopan, tidak riya’ atau pamer.
4.Tidak takabbur, kecuali terhadap orang-orang yang dzalim dengan maksud mencegah tindakannya.
5.Bersikap tawadhu’ dalam setiap pertemuan ilmiah.
6.Sikap dan pembicaraan hendaknya tertuju pada topik persoalan.
7.Memiliki sifat bersahabat terhadap semua murid-muridnya.
8.Menyantuni dan tidak membentak orang-orang bodoh.
9.Membimbing dan mendidik murid yang bodoh dengan cara yang sebaik-baiknya.
10.Berani berkata tidak tahu terhadap masalah yang anda persoalkan.
11.Menampilkan hujjah yang benar. Apabila ia berada dalam kondisi yang salah, ia bersedia merujuk kembali kepada rujukan yang benar.
Dalam kaitannya dengan peserta didik, lebih lanjut al-Ghazali menjelaskan bahwa mereka adalah makhluk yang telah dibekali potensi atau fitrah untuk beriman kepada Allah SWT. Fitrah itu sengaja disiapkan oleh Allah SWT sesuai dengan kejadian manusia, cocok dengan tabi’at dasarnya yang memang cenderung kepada agama tauhid (Islam). Untuk itu tugas seorang pendidik adalah membimbing dan mengarahkan fitrah tersebut agar ia tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan penciptaan-Nya.
Menurut al-Ghazali dalam menuntut ilmu, peserta didik memiliki tugas dan kewajiban, yaitu: (1) mendahulukan kesucian jiwa; (2) bersedia merantau untuk mencar ilmu pengetahuan; (3) jangan menyombongkan ilmunya dn menentang guru; (4) mengetahui kedudukan ilmu pengetahuan.
Dalam belajar, peserta didik hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqarrub ila Allah, sehingga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik senantiasa mensucikan jiwanya dengan akhlaq al-karimah.
2.Mengurangi kecenderungan pada duniawi dibandingkan masalah ukhrawi. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:
"Dan Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)." (QS.Adh Dhuha: 4)
3.Bersikap tawadhu' (rendah hati) dengan cara menanggalkan kepentingan pendidikan.
4.Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.
5.Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik untuk ukhrawi maupun duniawi.
6.Belajar dengan bertahap dengan memulai pelajaran yang mudah (konkret) menuju pelajaran yang sukar atau dari ilmu fardlu 'ain menuju ilmu fardlu kifayah.
7.Belajar ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu lainnya, sehingga anak didik memiliki spesifikasi illmu pengetahuan secara mendalam.
8.Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
9.Memprioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.
10.Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan yaitu yang dapat bermanfaat, membahagiakan, mensejahterakan, serta memberi keselamatan hidup dunia akhirat.
















BAB 3
PENUTUP

A.kesimpulan
                    Dari pemaparan tentang konsep akhlak persepektif Imam Al-Ghozali di atas,ada beberapa kesimpulan yaitu:
          1.Definisi akhlak yang disebut oleh Al-Ghozali sama tentang definisi para ulama’,seperti Ibnu Maskawiah dan lain-lain,sekalipun dengan bahasa yang berbeda.
          2.Akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlak baik dan akhlak buruk.
          3.Akhlak bisa dirubah dengan mujahhadah dan riyadhatun nafs yaitu dengan mendorong jiwa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dituntut oleh akhlak yang di maksud.

B.Saran
                    Etika adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan atau hal yang terpuji yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
Oleh karena itu kita harus selalu memperbaiki akhlak kita dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam yang telah diajarkan oleh nabi besar kita Muhammad SAW.
                    Demikianlah makalah ini saya buat,apabila ada kesalahan dalam penulisan atau isi yang kurang berkenan saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan saya harap kritik serta saran yang membangun bagi pembaca yang budima.


Daftar Pustaka

Iih.Mulyadi Kartanegara,Panorama Filsafat Islam,Cet.11,Meri 2005,Mizan Media Utama,Bandung,Hlm.93.
Muhammad Bin Mukarram Bin Manzhur Al Afriqi A Mishri,Lisanul ‘Arab,Daru Shadir, Beirut, Cet,1 Juz x,hlm 85.
Imam Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Al Ghazali, Ibid.
Thaha Abdussalam Khudhair, Falsafatul Akhlaq ‘Inda Ibni Miskawaih,1417 H / 1997 M,hlm 26.
Al Jahizh, Tahdzibul Akhlaq,Darush Shahabah lit Turats,Cet 1, 1410 H / 1989 M,hlm.12.