Daftar Isi
Kata
Pengantar
......................................................................................................i
Daftar
isi
...............................................................................................................ii
Bab
1
Pendahuluan...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
1.3 Manfaat............................................................................................................2
Bab
2
Pembahasan...........................................................................................................2
2.1
Perkembangan kesehatan di Indonesia....................................................4
2.2
Manfaat
Telemedicine................................................................................6
2.3
Pelayanan Medis dan Non
Medis...............................................................6
Bab3
3.1
Penutup...........................................................................................................10
3.2
Daftar
Pustaka.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia.
Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan
mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan
Medical Recor Service. Proyek percontohan Google itu
telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis
mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan
layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien
dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan,
dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password,
seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google
tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan
mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google
demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.
B. TUJUAN
1.Mempermudah
bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien
dan efektif
2.Mempermudah
bagi perawat dalam memonitor klien
C. MANFAAT
Adapun manfaat
teknologi dalam bidang kesehatan, diantaranya :
Mempermudah
Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung
pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien
dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto
di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa
memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru
dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi
Informasi dan Komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Kesehatan di Indonesia
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum
menggembirakan dan masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain.
Perhatian negara terhadap standar fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa
kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga masih
kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif
dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau biasa
disebut dengan istilah e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di bidang
kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat
luas, Rumah Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan
industri farmasi. Selain itu keterpaduan dan integrasi antara e-Health
dengan SIAK ( Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan ), baik dalam
lingkup nasional, regional dan daerah sangat membantu optimalisasi sistem
kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR)
atau rekam medis elektronik merupakan segmen fundamental dari e-Health. Karena
DMR memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti
Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain.
Sistem dapat menyimpan sejarah rekam medis dari seorang pasien mulai lahir
sampai meninggal dunia. Kelebihan rekam medis elektronik antara lain :
memungkinkan
akses yang simultan dari lokasi berbeda, mengurangi kesalahan interpretasi
data, penyajian yang variatif, mempercepat pembuatan keputusan, dan
membantu analisis data. Kondisinya bertambah sempurna jika
disertai kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto rontgen, rekaman
suara, diagram, laporan patologi, dan lain-lain. Aplikasi e-Health
melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan seperti :
Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem Informasi Geografis
( SIG ) Kesehatan. Untuk mengembangkan aplikasi e-Health
pentingnya memperhatikan standar DICOM (Digital Imaging and Communications
in Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-data hasil pemeriksaan
radiologi untuk disimpan dan atau ditransmisikan dengan menggunakan format
tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah
penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah
integrasi instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu.
B. Manfaat
Telemedicine
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data
penyakit yang diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan
kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan distribusi penyakit juga
mudah diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan sebagainya.
Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi
yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi
kejadian dan tempat pengumpulan data sangat berjauhan. Lompatan luar biasa
lainnya adalah mengenai Telemedicine.
Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan
informasi dan pelayanan kesehatan atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi
lainnya. Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan
keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga tidak tergantung dimana
posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana alam,
fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat
tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar
radiografi, rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video kesehatan
juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan kesehatan
interaktif tersebut juga dapat menggunakan media audio visual untuk
konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan
latihan kepada penyedia kesehatan dan masyarakat luas.
Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi,
teledermatologi, telepatologi, telefarmasi dan sebagainya. Sistem
Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat berguna
untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu
otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam
hal ini hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa
ditampilkan secara fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan
diintegrasikan dengan SIG
Kependudukan
merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk menentukan
kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu dengan e-Health
mekanisme
Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa dilakukan.
Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan.
Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian
obat
Sampai dengan pembayaran oleh pihak
asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga bisa mengeleminir tindakan mafia
obat dan memudahkan kontrol pemerintah dan publik dalam hal harga dan
distribusi obat-obatan. C.Peran Dokter dan Perawat TIK juga
mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor
detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa
organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum
Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008.
Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ
dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi
kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan
Komputer. Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai
masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor
dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era
globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan
kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis
teknologi
informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan
hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah
keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi
sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem
informasi di
dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang
teknologi informasi keperawatan.
C. Pelayanan
Medis dan Non medis
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah
sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam
melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan
bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam
keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Pelayanan rumah sakit setidaknya
terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan pelayanan yang
bersifat non-medis, sebagai contoh pelayanan medis dapat terdiri dari
pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan, diagnosa medis,
dan lain-lain. Ada pun pelayanan yang bersifat non medis seperti proses
penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi
yang terkait
dengan klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak kalah
pentingnya.
1. Pelayanan
Medis
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan
keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang
sangat
membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara
digital ke dalam komputer yang dapat
memudahkan
pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan
sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan
oleh perawat setelah klien menerima asuhan keperawatan, dan semua proses
tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan NOC yang
sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database program aplikasi yang
digunakan. Namun ada hal yang perlu kembali dipahami oleh semua tenaga
kesehatan yang menggunakan teknologi informasi yaitu semua teknologi yang
berkembang dengan pesat ini hanyalah sebuah alat bantu yang tidak ada
gunanya tanpa intelektualitas dari penggunanya dalam hal ini adalah perawat
dengan segala pengetahuannya tentang ilmu keperawatan. Contoh nyata
yang dapat kita lihat di dunia keperawatan Indonesia yang telah
menerapkan sistem informasi yang
berbasis
komputer adalah terobosan yang diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD
Banyumas. Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah
membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih
rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta
memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan,
evaluasi
efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam
manajemen keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan
segera dapat memasukkan data terkini dan intervensi apa yang
telah dilakukan ke dalam komputer yang
sudah
tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
2.Pelayanan
Non Medis
Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi seperi sekarang ini semakin terbantu
dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan
efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat atau dirawat
di RS tidak perlu lagi menunggu dalam
waktu yang
cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih
terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang
cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama
mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar
ulang kembali
dan hal
ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas yang
tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan
secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan
ke dalam
komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali
dapat diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan
telah membuat standar baru yang harus di penuhi.Hal tersebut
membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar